Cari Blog Ini

Jumat, 14 Oktober 2016

Pemuda Slow jak!!! Dia Hebat

KH.LUQMANULHAKIM, PEMUDA HEBAT YANG SLOW JAK!

Umurnya masih sangat belia, baru 30-an tahun. Namun gagasan, gerak dan hasil geraknya jauh melebihi umurnya. Inilah dia, Luqmanulhakim. Pengasuh Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin (PMMAY) Kalimantan Barat. (jangan salah yah, fotonya yang sebelah kiri, bertopi).
Beliau adalah sobat karib sekaligus guru saya. Saya banyak belajar dengan beliau tentang banyak hal. Khususnya yang berkaitan dengan aplikasi tauhid, akhlak dan amal ibadah sehari-hari.
Dari Bang Luqman inilah saya memiliki tradisi baru, STW! Shalat Tepat Waktu. Walaupun tak tepat-tepat waktu amat, tapi tradisi ini saya tegakan sekuat tenaga hingga detik ini. Masih sangsot sih, tapi tetap saya tegakan sekuat tenaga dengan semangat 45, hihiii.
Saya juga banyak belajar tentang the power of giving, tentang betapa hebatnya jika kita selalu memberi. Memberi kepada siapapun dan memberi apapun.
Saya bertemu dengan beliau belum lama. Baru sekitar 3 tahunan. Istri saya yang mengenalkannya dengan saya. Setelah itu saya intens berdikusi dengan beliau. Sempat juga safar bareng ke Jogja dan ke Pesantren Darussalam Gontor, tempat ia belajar. Setelah itu saya membantu beliau membangun sebuah Pondok dengan menduplikasi pola gerak dan kehidupan Pondok Modern Darussalam Gontor. Di Pondok inilah sekarang beliau mengabdikan hidupnya sebagai Pemimpin Pondok/ pengasuh.
Saya tak sendirian membantunya. Tapi bersama orang-orang hebat yang sama-sama slow juga. Bersama Bang Nur Hasan yang merintis pembangunan dua buah masjid modern dengan harta pribadinya. Dengan Ustadz Adi Pratama Larasindo, pengusaha property yang punya sejuta semangat dalam bersedekah dan membangun perekonomian masyarakat. Dengan Raffli, Bang Luthfi, Prass, Bang Pink, Ustad Harry Saputra, Bang Zulverdy, Kak Novi yang telah menghabiskan banyak waktu untuk berkhidmat bagi kepentingan ummat. Juga dengan puluhan pemuda hebat lain yang gayanya sama, slow-slow saja.
Bang Luqman sangat piawai dalam memimpin. Saya menyebutnya Master Taichi. Beliau mampu menggerakan rekan-rekannya untuk memanfaatkan waktu agar dapat bermanfaat bagi sesama.
Sebelum PMMAY berdiri, lewat Yayasan Ashabul Yamin, ia dijuluki Provokator infaq beras, karena mampu menyuplai beras ke belasan panti asuhan dan pondok pesantren dengan menggalang sumbangan beras dari masyarakat.
Kini gerakan infak berasnya dimanajemen oleh Baitulmaal PMMAY yang dikelola oleh belasan relawan. Lewat Baitulmaal ini kini PMMAY mampu mensuplai berton-ton beras setiap bulan kepada lebih dari 40 Panti Asuhan dan Pondok pesantren selama lebih dari 2 tahun terakhir.
Kerja-kerja hebat itu tak pernah ia ekspos, kecuali kepada para donatur. Padahal para politisi yang hanya membantu sekarung dua karung beras untuk kaum dhuafa seringkali memasang iklan satu halaman penuh.
Wah shuodzan! Astaghfirullah. Hihii.
Nah, kemarin saya menemani Bang Luqman meninjau perkebunan melon di daerah Jalan Purnama. Ditegah kebun, beliau melontarkan ide untuk menggalang gerakan infaq buah untuk pondok pesantren dan panti asuhan.
"Setelah menyalurkan beras, lalu telur, kini buah", ujarnya.
Hihiii sebuah ide yang keren. Aku suka-aku suka!
Saya yang hanya Islam KTP ini hanya bisa membantu beliau agar apa yang ia pikirkan dan gerakan untuk masyarakat dapat dikerjakan. Mudah-mudahan Allah menciprati saya sedikit pahala. Ga usah banyak-banyaklah sedikit aja dari banyak pahala yang Ia limpahkan pada Sobat saya ini. Sedikitpun jadilah, hahaa.
Waktu di kebun melon, saya bilang saya juga sedang berencana membuat gerakan kecil-kecilan. Namanya gerakannya Islam KTP.
Bang Luqman bertanya. Islam KTP? apa itu?
Saya jawab sambil bergurau, Islam yang Kreatif, Taat dan Produktif.
"Mantab!", katanya.
Alhamdulillah dibilangin mantab. hahaaa.
Semoga Allah memberikan kesehatan dan keberkahan kepada beliau, keluarga dan seluruh pemuda hebat yang sedang berkhidmat membangun masyarakat dengan cara yang slow-slow saja. Amiin Ya Rabb.
____
penulis : Bungben, Pontianak 10 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar