PAK ASUI, TERAPIS SYARAF PONTIANAK, ANDALAN PEJABAT DAN PARA JENDRAL.
Saya mengenal Pak Asui saat mengalami sakit migrain yang parah sekitar 9
tahun yang lalu. Saat itu entah berapa belas kali saya ke dokter. Entah
berapa ratus butir obat yang sudah masuk dalam tubuh saya. Namun,
migrain saya tetap sering kambuh.
Lalu seorang teman memberi saya
nomor hp Pak Asui. Saya menelponnya. Pak Asui datang kerumah. Saya
mengadukan perihal penyakit saya. Ia mendengarkan lalu memeriksa saya.
Ia meminta saya berbaring lalu memegang telapak kaki dilanjutkan menekan
ujung jari saya. Saya berteriak kesakitan. Pak Asui tersenyum. Dia
bilang 'haiyya kamu punya syaraf kepala masalah".
"Parah kah pak?", tanya saya.
Pak Asui hanya tersenyum. Dia bilang, " tak apa, kamu tak usah minum
obat lagi hoo. Ini saya buka syaraf kamu. Besok kamu punya kepala sudah
nyaman". Kata pak asui dengan logat tionghoa pontianak.
Awalnya
saya tak percaya. Tapi akhirnya saya tak bisa skeptis dengan kemampuan
terapi pijit Pak Asui. Habis pijit badan saya berkeringat. Tubuh terasa
agak lemas lalu rasa kantuk yang berat menyerang. Saya tertidur pulas
semalaman. Dan saat bangun pagi hari, kapala saya terasa lebih ringan.
Masih ada terasa nyeri sedikit di kepala, namun jauh lebih ringan dari
sebelumnya. Sejak saat itu saya jadi akrab dengan Pak Asui.
Sejak persoalan migrain itu hingga saat ini berarti sudah sekitar 9
tahun saya mengenalnya. Entah berapa orang teman yang saya
rekomendasikan untuk meminta bantuan Pak Asui dalam mengusir aneka
penyakit. Terakhir saya rekomendasikan ke Khairul, mantan direktur PonTV
yang terkena penyakit sinusitis dan gangguan pada organ pernapasan.
Dari 9 tahun yang lalu hingga saat ini wajahnya dan sikap Pak Asui tak
berubah. Wajahnya tetap seperti itu, sikapnya tetap ramah senyum,
rendah hati, suka bercanda dan senang diajak ngobrol. Ia juga masih
tetap menggunakan kostum kebesarannya, kaos singlet lengen pendek warna
putih.
Padahal Pak Asui ini bukanlah tukang pijit sembarangan.
Sebagian pasiennya adalah para pejabat dan Jenderal berpangkat. Bahkan
dokter dan sinshe banyak menjadi pasiennya. Di kalangan para pejabat
daerah, ia biasa memberikan terapi kepada Ishak Saleh, drg. Oscar P,
Morkes, Pejabat di AURI, dan beberapa tokoh di pemerintah provinsi.
Tokoh-tokoh nasional juga sering meminta bantuan beliau, seperti Osman
Sapta Oedang, Muhammad Harrys (mantan dirut pertamina), Zulkifli Hasan,
Jendral Gatot Nurmantiyo, serta beberapa pejabat dan Jendral lainnya.
Walaupun demikian, Pak Asui tetaplah sosok yang rendah hati. Ia tak
pernah membedakan siapapun pasiennya. "Kita tak boleh tolak kalau ada
orang sakit minta tolong, waaa", ujar Pak Asui satu waktu.
Ahli
theraphy saraf yang tak membuka tempat praktek ini juga tak mau
menetapkan tarif untuk membantu orang. "Ada orang sakit, kita harus
bantu wa, orang kasih berapapun kita harus terima. Tak perlu kasih tarif
buat orang sakit. Kasihan hoo, mereka!", begitu kata Pak Asui.
Sejauh yang pernah saya ketahui, Pak Asui cukup berhasil mengobati
penyakit yang berkaitan dengan kepala, baik migraen, vertigo, bahkan
stroke. Ia juga sering membantu pasien untuk mengobati asam urat,
gangguan lambung, paru-paru, ginjal serta jantung.
Buat para
handai taulan yang ingin menghubungi beliau bisa langsung menghubungi
nomornya di 085245976522. Beliau tinggal di Jl. Adisucipto Pontianak.
Namun tidak membuka praktek di rumah. Ia lebih memilih mendatangi
pasien. Call saja langsung Hp Pak Asui.
Oya, jangan pake SMS
kalau menghubungi Pak Asui, karena ia mengalami kesulitan dengan tombol2
di HP yang kecil. Jangan pula berharap nomor Anda akan disimpan di HP
beliau. Jangankan Hp kita, Hp para menteri dan jenderal itupun tak
pernah ia simpan.
Lalu mungkin ada yang bertanya berapa tarif
yang layak untuk menghargai profesi Pak Asui. Kalau saya menghargainya
sekelas konsultasi dengan seorang dokter spesialis. Tapi jangan
bandingkan saya dengan cara pejabat dan jendral itu menghargai Pak Asui
ya.