Cari Blog Ini

Jumat, 14 Oktober 2016

OHH NEGERI.....!!!

ISLAH UNTUK NEGERI YANG LEBIH BAIK

Negeri ini belum optimal menjalankan tugasnya untuk memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat. Padahal tanah subur begitu luas. Perut bumi penuh dengan aneka mineral. Air berlimpah ruah dengan segala aneka biota yang hidup di dalamnya.

Sayangnya, sebagian Rakyat Indonesia malah menjadi pembantu di negeri orang. Jutaan anak bangsa malah susah mencari kerja.
Marah juga percuma. Mengajak pemimpin negeri ini untuk meninggalkan kapitalis dalam dan luar negeri rasanya selalu menghadapi benteng keras dan kaku.

Tapi negeri ini harus menjadi surga bagi kehidupan rakyatnya. Lalu apa yang mesti kita lakukan?
Kita harus turut serta melakukan perbaikan. Kita harus melakukan islah. Karena peluang untuk melakukan perbaikan itu masih terbuka lebar.

KONSEP ISLAH DARI INSTITUSI NEGARA TERKECIL

Negara memang belum serius berpikir bagaimana institusi negara terkecil, yaitu pemerintahan desa. Padahal desa itu bisa menjadi kekuatan untuk membangun negeri ini. Walaupun demikin, kita juga bersyukur karena negara juga tak pernah melarang jika desa bisa beranjak menjadi negeri kecil yang mampu menyejahterakan rakyatnya.

Jika demikian, bukankah itu berarti kita punya peluang besar untuk turut serta memperbaiki Desa demi memperbaiki negeri ini. Lalu apa yang bisa dilakukan?

Banyak yang bisa kita lakukan. Misalnya, berikan desa lahan produktif 10 hektar. Buat institusi yang mampu mengolah lahan tersebut dengan menanam padi, beternak serta berkebun. Jika dalam satu tahun satu hektar bisa menghasilkan padi sebanyak 5000 kg/ ha sekali panen dimana harga padi minimal Rp 5000, maka sekali panen ada Rp 25 juta/ ha. Jika dua kali panen ada Rp 50 jt per ha. Dengan 10 ha bisa menghasilkan Rp 500 jt per tahun. Cukuplah uang itu untuk menyejahterakan perangkat desa yang mengurusi masyarakat.
Lalu berikan lahan 100 Ha kepada setiap desa.

Tanam lahan itu dengan tanaman keras seperti kayu atau buah-buahan. Jika ditanami bengkirai maka harga per meter kubik minimal Rp 8jt. Jika 1 ha bisa mendapatkan 30 pohon dimana per pohon bisa menghasilkan 1M3, maka per ha lahan akan menghasilkan uang sebesar Rp 240 juta dan jika yang dipanen 10 Ha, hasilnya adalah Rp 2,4 M. Panen besar bisa dilakukan dalam 20 tahun. Maka 20 tahun kedepan bayi-bayi mereka sudah ada biaya sekolah atau modal untuk buka usaha.

Kita bisa melakukan itu. Kita pasti bisa. Ayo Bapak/ Ibu Bupati, lewat Desa mari salurkan energi untuk memperbaiki negeri!
Bungben, Pontianak, 3 Oktober 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar